Konon katanya orang Indonesia ini penuh kasih
Gampang memaafkan
Hidup damai dengan sesama
Menyelesaikan setiap permasalahan secara kekeluargaan
Tapi hari-hari belakangan ini
Semua cerita di atas sudah kadaluarsa
Telah berganti seperti musim
Welas asih menjadi barang langka
Pengadilan jalanan terjadi dimana-mana.
Tidak perlu tabayun atau klarifikasi.
Langsung pukul dan habisi, bunuh kalau bisa
Intimidasi, ancaman, bahkan menghilangkan nyawa sudah makin akrab di kehidupan sehari-hari.
Apakah merisak sudah menjadi budaya kita?
Yang tidak sepemikiran diteror
Yang tidak sealiran, diintimidasi
Yang tidak sama pilihan politiknya, dipermalukan
Apakah hanya sampai disitu? Tidak.
Aparat rajin menangkap pasangan mesum atau kegiatan pornoaksi,
kemudian dipermalukan dengan menggelandangnya tanpa busana
atau menyebar data pribadinya
Apakah ada yang peduli masa depan orang tersebut? Tidak ada.
Karena dia pendosa, dan kita semua orang suci
Kita senang dan rajin menyebarkan sampai ke ujung dunia
Seolah hal tersebut adalah tontonan yang sangat menghibur
Beberapa tahun lalu, berbondong-bondong teriakkan supaya Ariel dipenjara
Kemudian berbondong-bondong menyambut pada hari pembebasannya
Orang yang sama juga yg histeris mengelu-elukan saat dia bernyanyi
Bangsaku tampaknya mulai sakit
Ada lagi yang berbondong-bondong menonton hukuman cambuk
Lelaki perempuan dan anak-anak, antusias mengikuti
“Pukul lebih keras, lebih keras” teriak mereka saat petugas mengayunkan cambuknya
Semua puas menyaksikan pertunjukan itu
Apakah ada yang peduli masa depan orang yang dihukum tersebut?
Tidak ada. Karena dia pendosa, sedangkan yang menonton orang suci
Apakah Anda tidak merasa aneh?
Bibit itu, iya bibit itu, yang sudah tertanam di dalam hati
Akan sanggup menonton kepala yang menggelinding ke tanah setelah ditimpas pedang tajam sang algojo
Atau mata akan berbinar melihat tubuh kaku karena dihentakkan di tiang gantungan.
Atau ikut mengijak tubuh yang dilemparkan dari atap gedung
Apakah Anda merasa ini semua normal adanya?
Aku begidik melihat anak bangsa ini
Kemanakah nasib akan membawa Indonesia?
Jakarta, 27 May 2017
Mery DT
*Kutuliskan ini karena keprihatinanku atas banyaknya kejadian kemanusiaan yang luar biasa mengkhawatirkanku akhir-akhir ini. Salah satunya yang ini: